Sirah Nabawiyah - الصفحة 2

Sirah Nabawiyah - الصفحة 2

32- Wahyu pertama kepada Rasulullah ﷺ ialah berupa mimpi yang benar dalam tidurnya.* Tidaklah beliau melihat suatu mimpi kecuali ia terwujud secara nyata seperti cahaya subuh. Kemudian beliau dihinggapi rasa senang berkhalwat. Beliau berkhalwat di gua Hira dan melakukan taḥannuṡ -yaitu beribadah- sekian hari sebelum pulang ke keluarganya dan mengambil bekal untuk itu. Kemudian beliau pulang lagi ke Khadijah untuk mengambil bekal baru untuk jumlah hari yang sama, hingga wahyu datang kepadanya saat berada di gua Hira. Lalu malaikat (Jibril) datang kepadanya dan berkata, "Bacalah." Beliau menjawab, "Aku tidak bisa membaca." Beliau bercerita: Lantas Jibril menarikku dan mendekapku sampai aku sangat kelelahan. Kemudian ia melepaskanku seraya berkata, "Bacalah." Aku menjawab, "Aku tidak bisa membaca." Maka ia menarikku dan kembali mendekapku untuk yang kedua kalinya sampai aku sangat kelelahan. Kemudian ia melepaskanku seraya berkata, "Bacalah." Aku menjawab, "Aku tidak bisa membaca." Maka ia menarikku dan mendekapku untuk ketiga kalinya. Kemudian ia melepaskanku seraya membaca (artinya), "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah Yang Mahamulia." (QS. Al-'Alaq: 1-3) Rasulullah ﷺ lalu pulang membawa ayat-ayat tersebut sementara hatinya berdebar. Beliau masuk menemui Khadijah binti Khuwailid -raḍiyallāhu 'anhā- seraya berkata, "Selimutilah aku. Selimutilah aku." Lantas mereka menyelimutinya hingga rasa takutnya hilang. Beliau berkata kepada Khadijah seraya menceritakan berita tersebut, "Aku mengkhawatirkan diriku." Khadijah berkata, "Tidak, sama sekali. Demi Allah! Allah tidak akan menghinakanmu selamanya. Karena engkau benar-benar menyambung silaturahmi, membantu orang lemah, menanggung orang yang tidak mendapatkan penolong, menjamu tamu, dan membantu orang-orang yang ditimpa keburukan dalam kebenaran. Lantas Khadijah membawa beliau menemui Waraqah bin Naufal bin Asad bin Abdil-'Uzzā, sepupu Khadijah. Dia masuk agama Nasrani di masa jahiliah dan bisa baca tulis bahasa Ibrani. Dia telah menulis Injil dengan bahasa Ibrani cukup banyak. Dia seorang yang sudah tua dan buta. Khadijah berkata, "Wahai sepupuku. Dengarkanlah keponakanmu." Waraqah berkata, "Keponakanku, apa yang engkau lihat?" Lantas Rasulullah ﷺ menceritakan semua yang dilihatnya. Waraqah berkata, "Ini adalah Nāmūs yang telah Allah turunkan kepada Musa. Duhai, andai waktu itu aku masih muda. Andainya aku masih hidup saat kamu diusir oleh kaummu." Rasulullah ﷺ berkata, "Apakah mereka akan mengusirku?" Dia menjawab, "Ya. Belum pernah sama sekali ada seseorang datang membawa seperti yang kamu bawa kecuali ia dimusuhi. Jikalau aku mendapatkan masamu, aku akan membelamu dengan pembelaan yang tinggi." Kemudian tidak lama setelah itu Waraqah meninggal dunia dan wahyu terhenti.