Ar-Raqāiq dan Nasihat

Ar-Raqāiq dan Nasihat

11- "Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu juga jelas*. Di antara keduanya terdapat hal-hal syubhat (samar) yang umumnya manusia tidak mengetahuinya. Siapa yang menjaga diri dari perkara syubhat, maka ia telah menjaga agama dan kehormatannya. Tetapi siapa yang jatuh ke dalam perkara syubhat, maka ia akan jatuh dalam perkara yang haram. Ia bagaikan seorang penggembala yang menggembalakan hewan ternaknya di sekitar kawasan terlarang, kemungkinan ia akan masuk dan makan di dalamnya. Ketahuilah, setiap penguasa mempunyai daerah larangan. Ketahuilah, larangan Allah adalah apa-apa yang diharamkan-Nya. Ketahuilah, di dalam jasad manusia ada segumpal daging, jika ia baik maka baik pula seluruh jasadnya, dan jika ia rusak maka rusak pula seluruh jasadnya. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati."

22- "Setelah Allah menciptakan surga dan neraka, Dia mengutus Jibril -'alaihissalām-* ke surga seraya berkata, 'Lihatlah surga dan semua yang Aku siapkan bagi penghuninya di sana.' Jibril pun melihatnya lalu kembali. Dia berkata, 'Demi keagungan-Mu, tidak ada seorang pun yang mendengarnya kecuali akan memasukinya.' Kemudian Allah memerintahkan sehingga surga diliputi oleh perkara-perkara yang tidak disukai, lalu berfirman, 'Pergilah ke sana lalu lihatlah, dan lihatlah semua yang Aku siapkan bagi penghuninya di sana.' Maka Jibril melihatnya, ternyata ia telah diliputi oleh perkara-perkara yang tidak disukai, sehingga dia berkata, 'Demi keagungan-Mu, sungguh aku khawatir tidak akan ada seorang pun yang memasukinya.' Allah berfirman, 'Pergilah dan lihatlah neraka serta semua yang Aku siapkan bagi penghuninya di sana. Maka Jibril melihatnya. Ternyata ia saling susun satu sama lain, sehingga ia kembali dan berkata, 'Demi keagungan-Mu, ia tidak akan dimasuki oleh siapa pun.' Kemudian Allah memerintahkan sehingga ia diliputi dengan berbagai syahwat. Lalu berfirman, 'Kembalilah lalu lihat lagi.' Maka Jibril melihatnya, ternyata ia telah diliputi oleh berbagai syahwat, sehingga dia kembali dan berkata, 'Demi keagungan-Mu, sungguh aku khawatir tidak akan ada seorang pun yang selamat darinya, melainkan akan masuk ke dalamnya'."

46- Suatu hari, Nabi ﷺ duduk di atas mimbar sedangkan kami duduk di sekitarnya. Beliau bersabda, @"Sungguh, di antara yang aku khawatirkan pada kalian sepeninggalku ialah perhiasan dan kenikmatan dunia yang dibukakan pada kalian."* Lantas seseorang bertanya, "Wahai Rasulullah! Apakah kebaikan dapat mendatangkan keburukan?" Akan tetapi, Nabi ﷺ diam, sehingga dikatakan pada orang itu, "Ada apa denganmu? Engkau berbicara kepada Nabi ﷺ, tetapi beliau tidak menjawabmu?" Lalu kami melihat wahyu turun kepada beliau. Kemudian beliau menyeka keringatnya seraya bertanya, "Mana yang bertanya?" Seakan beliau menyanjungnya. Beliau bersabda, "Kebaikan hakiki itu tidak akan mendatangkan keburukan. Tetapi, sebagian tumbuhan yang tumbuh di musim semi dapat mematikan atau mendekatinya kecuali hewan pemakan rumput yang hijau. Ia makan, kemudian ketika kedua pinggulnya melebar (perutnya penuh), ia menghadap ke matahari lalu buang kotoran, kencing dan merumput. Sungguh, harta itu hijau dan manis. Maka, sebaik-baik harta yang dimiliki seorang muslim adalah yang ia berikan sebagiannya kepada orang miskin, anak yatim dan Ibnu sabil -atau sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi ﷺ-. Sungguh, orang yang mengambil harta dengan cara yang tidak benar seperti orang yang makan tetapi tidak kenyang, kelak di hari Kiamat harta itu akan menjadi saksi yang memberatkannya."

82- "Kematian didatangkan dalam rupa seekor domba jantan yang berbulu putih bercampur hitam*. Lantas seorang penyeru memanggil, 'Wahai penduduk surga.' Mereka pun mendongak seraya melihat. Penyeru itu berkata, 'Apakah kalian mengetahui ini?' Mereka menjawab, 'Ya. Itu adalah kematian.' Mereka semua pernah melihatnya. Kemudian dia memanggil lagi, 'Wahai penduduk neraka.' Mereka pun mendongak seraya melihat. Dia berkata, 'Apakah kalian mengetahui ini?' Mereka menjawab, 'Ya. Itu adalah kematian.' Mereka semua pernah melihatnya. Lantas domba itu disembelih. Kemudian dia berkata, 'Wahai penduduk surga, kekekalan bagimu, tidak ada lagi kematian. Wahai penduduk neraka, kekekalan bagimu, tidak ada lagi kematian.'" Kemudian Nabi membaca, "Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala perkara telah diputus, sedang mereka dalam kelalaian." (QS. Maryam: 39). -Mereka itu dalam kelalaian, yaitu penduduk dunia- "dan mereka tidak beriman." (QS. Maryam: 39)".

85- "Allah membuat perumpamaan berupa jalan yang lurus.* Pada kedua sisi jalan itu terdapat dua pagar, pada keduanya terdapat pintu-pintu yang terbuka, dan pada pintu-pintu tersebut terdapat tirai terjulur. Pada pintu jalan itu terdapat seorang penyeru yang berkata, 'Wahai sekalian manusia, masuklah semuanya ke jalan ini dan janganlah berbelok.' Juga seorang penyeru lainnya di atas jalan; jika ada yang hendak membuka sebagian pintu-pintu itu, penyeru itu berkata, 'Celaka engkau, jangan dibuka, sebab jika engkau buka maka engkau pasti masuk.' Jalan tersebut adalah Islam, kedua pagar itu adalah batasan-batasan Allah, pintu-pintu yang terbuka itu adalah larangan-larangan Allah yang diharamkan, penyeru di awal jalan adalah kitab Allah, dan penyeru di atas jalan adalah pengingat dari Allah di dalam hati setiap muslim."

86- "Rasulullah ﷺ membaca ayat ini, 'Dialah yang menurunkan Kitab (Al-Qur`an) kepadamu (Muhammad). Di antaranya ada ayat-ayat yang muḥkamāt, itulah pokok-pokok kitab (Al-Qur`an) dan yang lain mutasyābihāt. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong pada kesesatan, mereka mengikuti yang mutasyābihāt untuk mencari-cari fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah. Dan orang-orang yang ilmunya mendalam berkata, "Kami beriman kepadanya (Al-Qur`an), semuanya dari sisi Tuhan kami." Tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang berakal'." [QS. Āli 'Imrān: 7] Aisyah berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, "@Apabila engkau melihat orang-orang yang mengikuti yang mutasyābihāt, mereka itulah orang-orang yang Allah sebutkan, maka waspadalah terhadap mereka*."