Iman kepada Allah -'Azza wa Jalla-

Iman kepada Allah -'Azza wa Jalla-

12- dari Nabi ﷺ di dalam hadis yang beliau riwayatkan dari Allah -Tabāraka wa Ta'ālā- bahwa Allah berfirman, "@Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya Aku telah mengharamkan kezaliman atas diri-Ku, dan Aku menjadikannya haram di antara kalian, maka janganlah kalian saling menzalimi*. Wahai hamba-hamba-Ku, kalian semuanya tersesat, kecuali yang Aku beri petunjuk, maka mintalah petunjuk kepada-Ku, niscaya Aku akan tunjuki kalian. Wahai hamba-hamba-Ku, kalian semuanya lapar, kecuali yang Aku beri makan, maka mintalah makan kepada-Ku, niscaya Aku memberikannya kepada kalian. Wahai hamba-hamba-Ku, kalian semuanya telanjang, kecuali yang Aku beri pakaian, maka mintalah pakaian kepada-Ku, niscaya Aku memberikannya kepada kalian. Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya kalian itu selalu melakukan kesalahan di waktu siang dan malam, sedangkan Aku mengampuni semua dosa, maka mintalah ampun kepada-Ku, niscaya Aku mengampuni kalian. Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya kalian tidak akan bisa menimpakan mudarat kepada-Ku sehingga dapat membahayakan-Ku, sebagaimana kalian tidak akan bisa memberi manfaat kepada-Ku sehingga dapat memberi-Ku manfaat. Wahai hamba-hamba-Ku, sekiranya orang yang paling pertama hingga yang terakhir di antara kalian, dari bangsa manusia dan dari bangsa jin, bertakwa dengan tingkat ketakwaan orang yang paling bertakwa di antara kalian, hal itu tidak akan menambah kekuasaan-Ku sedikit pun. Wahai hamba-hamba-Ku, sekiranya orang yang paling pertama hingga yang terakhir di antara kalian, dari bangsa manusia dan dari bangsa jin, berdosa dengan tingkat kejahatan orang yang paling jahat di antara kalian, hal itu tidak akan mengurangi sedikit pun kekuasaan-Ku. Wahai hamba-hamba-Ku, sekiranya orang yang paling pertama hingga yang terakhir di antara kalian, dari bangsa manusia dan bangsa jin, berkumpul di satu tempat yang luas dan memohon kepada-Ku, kemudian Aku kabulkan permohonan setiap orang, hal itu tidak akan mengurangi kekayaan yang Aku miliki, melainkan seperti yang dikurangi oleh jarum ketika dicelupkan ke laut. Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya itulah amal perbuatan kalian, Aku mencatatnya lalu menghadirkannya sempurna kepada kalian. Siapa yang mendapatkan kebaikan, maka hendaklah memuji Allah, dan siapa yang mendapatkan selain itu, maka hendaklah ia tidak mencela kecuali dirinya sendiri."

74- Kami pernah duduk di sekeliling Rasulullah ﷺ. Bersama kami ada Abu Bakar, Umar, dan sejumlah sahabat lainnya. Lalu Rasulullah ﷺ berdiri dan pergi dari tengah-tengah kami kemudian lama tidak kembali. Kami pun khawatir ada sesuatu yang menimpa beliau, sehingga kami merasa cemas lalu bangkit mencari beliau. Aku adalah orang yang pertama merasakan kecemasan itu. Aku segera keluar mencari Rasulullah ﷺ, sampai aku mendatangi salah satu kebun milik kaum Ansar dari Bani an-Najjār. Aku mengelilingi kebun itu, barangkali aku menemukan pintunya, namun aku tidak menemukannya. Ternyata ada selokan sempit -saluran air yang kecil- yang masuk ke dalam kebun dari sumur di luarnya. Aku berusaha menyelinap masuk dan menemui Rasulullah ﷺ. Beliau berkata, "Abu Hurairah?" Aku menjawab, "Ya, wahai Rasulullah." Beliau bertanya, "Ada apa denganmu?" Aku menjawab, "Engkau tadi ada di tengah-tengah kami, kemudian engkau pergi meninggalkan kami dan lama tidak kunjung kembali. Kami khawatir engkau ditimpa sesuatu, sehingga kami merasa cemas, dan aku adalah orang pertama yang merasakannya. Oleh karena itulah, aku mendatangi kebun ini lalu berusaha menyelinap masuk seperti serigala, sedangkan orang-orang itu ada di belakangku." Beliau berkata, "Wahai Abu Hurairah!" Beliau memberikan kedua sandalnya lalu bersabda, @"Bawalah kedua sandalku ini! Siapa saja yang engkau jumpai di balik kebun ini, yang bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dengan yakin sepenuh hati, maka berilah ia kabar gembira berupa surga."* Ternyata orang pertama yang aku jumpai adalah Umar, maka ia bertanya, "Ada apa dengan kedua sandal itu, wahai Abu Hurairah?" Aku menjawab, "Ini adalah dua sandal Rasulullah ﷺ. Beliau menyuruhku untuk membawanya; siapa yang aku jumpai, yang bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dengan yakin sepenuh hati, maka aku akan memberinya kabar gembira berupa surga." Umar memukulkan tangannya pada kedua dadaku sampai aku jatuh terduduk ke belakang." Umar berkata, "Kembalilah, wahai Abu Hurairah." Aku pun kembali kepada Rasulullah ﷺ dengan wajah siap menangis sedang Umar mengikutiku di belakang. Rasulullah ﷺ bersabda, "Apa yang menimpamu, wahai Abu Hurairah?" Aku berkata, "Aku bertemu Umar, lalu aku mengabarinya dengan pesan yang engkau tugaskan kepadaku untuk menyampaikannya, tetapi ia memukul di antara kedua dadaku dengan pukulan yang membuatku jatuh duduk ke belakang dan mengatakan: Kembalilah." Rasulullah ﷺ bersabda, "Wahai Umar, apa yang membuatmu melakukan perbuatanmu itu?" Umar berkata, "Wahai Rasulullah! Ayah dan ibuku sebagai tebusanmu. Apakah engkau telah mengutus Abu Hurairah membawa kedua sandalmu, siapa yang dijumpainya yang bersaksi bahwa tidak ada sembahan yang benar kecuali Allah dengan yakin sepenuh hati, maka ia memberinya kabar gembira berupa surga?" Beliau menjawab, "Ya." Dia berkata, "Janganlah engkau lakukan. Aku khawatir manusia akan bersandar pada hal itu. Biarkan mereka beramal." Rasulullah ﷺ bersabda, "Ya, biarkan mereka beramal."

86- "Ketika kami sedang duduk bersama Nabi ﷺ di masjid, datang seorang laki-laki dengan mengendarai unta lalu menderumkannya di masjid, kemudian mengikatnya lantas ia berkata, "Siapa di antara kalian yang bernama Muhammad?" Saat itu Nabi ﷺ duduk bersandar di tengah para sahabat. Kami berkata, "Ini, laki-laki putih yang bersandar." Laki-laki itu berkata, "Wahai anak Abdul Muṭṭalib!" Nabi ﷺ bersabda, "Silakan, aku mendengarmu." Laki-laki itu berkata kepada Nabi ﷺ, "Sungguh aku akan bertanya kepadamu, suatu pertanyaan yang terasa berat bagimu, maka janganlah kaumarah kepadaku." Nabi ﷺ bersabda, "Bertanyalah semaumu." Laki-laki itu berkata, "Aku bertanya dengan menyebut Tuhanmu yang juga merupakan Tuhan orang-orang sebelummu, apakah Allah mengutusmu kepada semua manusia?" Nabi ﷺ bersabda, "Demi Allah, iya." Laki-laki itu kembali bertanya, "Aku bertanya kepadamu dengan menyebut nama Allah, apakah Allah yang memerintahkanmu agar kami menunaikan salat lima waktu dalam sehari semalam?" Beliau menjawab, "Demi Allah, iya." Laki-laki itu kembali bertanya, "Aku bertanya kepadamu dengan nama Allah, apakah Allah yang memerintahkanmu agar kami berpuasa satu bulan penuh dalam setahun?" Beliau menjawab, "Demi Allah, iya." Laki-laki itu kembali bertanya, "Aku bertanya kepadamu dengan nama Allah, apakah Allah yang memerintahkanmu untuk mengambil zakat dari orang-orang yang kaya di antara kami lalu memberikannya kepada orang-orang miskin di antara kami?", Nabi ﷺ berkata, "Demi Allah, iya." Laki-laki itu berkata, "Aku beriman kepada apa yang kaubawa, aku adalah utusan dari kaumku. @Aku adalah Ḍimām bin Ṡa'labah dari Bani Sa'ad bin Bakar."